Seni Mendidik Anak, dan Keajaiban Bintang 100
Sebenarnya umum anak sulit disuruh mandi pagi, diajak belajar mengaji, atau menggosok gigi.
Kalau hal ini tidak dikelola dengan baik, tak jarang teriakan dan cubitan dijadikan senjata andalan, untuk menaklukkan si kecil.
Kita memang bisa memaksanya, beberapa kali, tapi ber keterusan sangat tidak baik bagi anak, ataupun kitanya sebagai orang tua.
Akan banyak sekali kerugian, jika ini diteruskan, sekali sekali bolehlah jika si kecil agak berat hati bahkan cenderung memaksa untuk tidak melakukan nya.
Idealnya, setiap kita sangat menginginkan untuk dengan mudah, menyuruh dan mengendalikan anak melakukan aktivitas kebaikan,
Apalagi dengan senang hati, untuk mandi, menggosok gigi, merapikan mainan, belajar mengaji.
Sebenarnya kita sedang membangun kebiasaan baik bagi anak dengan melakukan rencana rutinitas harian.
Oleh sebab itu saya coba menyusun buku panduan harian untuk anak-anak, agar bisa mudah dipantau perkembangan nya.
Aktifitas nya berupa, mandi pagi, gosok gigi, belajar mengaji, menghafal Qur'an dll.
Setiap selesai melakukannya, diberi stempel bintang 100. Begitu seterusnya sampai penuh dengan bintang.
Kita sebenarnya sedang uji coba,Apakah cukup efektif atau tidak, dengan cara ini.
Diluar dugaan Muhammad senang dan sangat antusias ketika mendapatkan bintang 100 ini.
Dia senang jika bintang nya bertambah banyak dan mencoba untuk menghitung jumlah nya, sudah berapa ratus yah? Bintang Muhammad katanya.
Alhamdulillah, sekarang masih memakai cara ini. Kalau sekiranya nanti sudah bosan, kita coba dengan design yang lain, atau cara yang berbeda.
Menurut keterangan para psikolog seseorang akan mendapatkan kebiasaan baik atau baru apabila telah melakukan 30 kali kebiasaan tersebut.
Membuat kolom sebanyak 30 hari, untuk aktifitas baik, besar harapannya menjadi kebiasaan yang terbentuk sampai dewasa
Tentunya sambil kita suntikan famahaman penting ny aktifitas tersebut.
Terakhir, kalau mau lebih efektif lagi ayah berperan besar memberikan suntikan energi buat anaknya.
Ke depan diharapkan menjadi kebiasaan baik ketika anak-anak Telah Dewasa.
Hari sedang berpuasa Ramadhan, jadi tidak menyeruput secangkir kopi.
Post a Comment for "Seni Mendidik Anak, dan Keajaiban Bintang 100"
Post a Comment